PEMBERDAYAAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUD TAUHID LUMAJANG MELALUI AGRIPRENEUR HIDROPONIK

Authors

  • Ida Syamsu Roidah Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Dona Wahyuning Laily Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Fazlul Rahman Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Faiqotul Mala Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58406/jpml.v6i2.1407

Keywords:

Pemberdayaan, Santri, Agripreneur, Hidroponik

Abstract

Permasalahan pondok pesantren hanya pembelajaran agama yang ditekankan
kepada santri, sehingga memberikan peluang untuk dikembangkan terkait
pembelajaran budidaya hidroponik di pondok pesantren dan dinilai efektif efisien
dari segi tempat dan biaya. Pelatihan dan pendampingan terkait budidaya
hidroponik sangat diperlukan guna memberikan pengetahuan dan mencukupi
kebutuhan gizi santri. Tujuan pengabdian masyarakat memberikan pendampingan
dan implementasi langsung dalam pembuatan kerangka alat hidroponik sampai
dengan pelatihan pemasaran. Waktu kegiatan tanggal 17-19 Agustus 2023
dengan mitra sasaran Pondok Pesantren Nurud Tauhid Lumajang berjumlah 30
santri putri. Metode kegiatan dilakukan interview mendalam, observasi,
sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan entrepreneur
hidroponik sosialisasi terkait manfaat tanaman hidroponik, peserta pelatihan
membuat instalasi hidroponik, dan melakukan persemaian benih sayur selada,
kangkung, dan sawi. Harapannya santri di pondok pesantren dapat mendukung
penyediaan bahan makanan dan berdampak positif bagi santri. Selain itu santri
pondok pesantren lebih mandiri dan memiliki kemampuan dalam
mengembangkan agripreneur hidroponik, sehingga mampu bersaing dengan
masyarakat diluar pondok pesantren.

 

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Roidah, I. S., Laily, D. W., Rahman, F., & Mala, F. (2023). PEMBERDAYAAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUD TAUHID LUMAJANG MELALUI AGRIPRENEUR HIDROPONIK. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 6(2), 192–198. https://doi.org/10.58406/jpml.v6i2.1407